KAU II


Tertikam rindu yang menggebu
Menapaki jejak sajak kisahmu
Seraya menggenggam kalbu

Ketika hadirmu menjadi syahdu
Ku sampaikan dari bumi ke langit


Adakah rasa ini terbalas
Saat ku ketuk pintu hatimu
Hingga pada ujung jalan kenangan
Tetap berharap bayangmu mengiringi langkah ini

Karena masa bukanlah sebuah jawaban
Selagi sosokmu masih bertahan
Bersama khayalku yang tak tentu

Dan semoga saja bulan tak iri padamu
Sebab saat gelap mendera
Cahayamu lebih ku pilih sebagai penuntun
Di banding purnama yang katanya elok itu

Semoga pula, tengadah tanganku pada-Nya ini
Tak hanya asa sia-sia belaka
Yang sosokmu kan menjadi bekal nyata kelak di surga
Karena ku percaya, kau adalah anugerah terindah-Nya


Kairo, 24 Maret 2016

Komentar

Postingan Populer