PILIHAN TERBAIK
Langkahku berat
Jejak-jejak tak beraturan
Terseok-seok diantara bait-bait puisi
Di kelilingi huruf-huruf aksara
Sampai di tepi lembaran
Aku masih menghela nafas
Kupikir cahaya akan terbit
Ternyata hanya jurang tak berdasar
Tak berarah pula tak berpetunjuk
Sama halnya dengan bagian yang lain
Aku menoleh ke belakang
Tak ada kata memilih
Diriku telah di ujung senja
Kurasa aku berakhir
Dalam renungan
Diantara langit gelap
Udara sempat berbisik;
Siapa gerangan jika tak miliki pilihan,
Terkadang pilihan yang terbaik hanyalah;
Menerima…
Kemudian,
Aku langsung melebur bersama angin
Kairo, 21 Oktober 2017
Komentar