HAI
Kau harus tahu
Malam itu rembulan tak benar-benar indah
Bila cahayanya tak terpantul di matamu
Kerlip gemintang pun tak ku hiraukan
Sebab senyummu telah seluruhnya merangkul
hati
Sekitar kita pun ku anggap membisu
Hening walau dalam keramaian
Karena fokusku telah berhasil kau curi
Lalu kau pun berceloteh
Mengenai kisahmu selayak kisah dongeng
Yang di dalamnya kau umpamakan dirimu bag
Cinderella
Selalu tak di pihak kebahagiaan
Ku hanya timpali dengan tatapan teduhku
Karena ku ingin kau mengerti
Akulah pangeran yang menemukan sepatu
kacamu
Yang menunggumu membuka pintu hati
Agar dapat ku pakaikan di kaki mungilmu
Sebab dengan itu;
Kita kan dapat bersanding di singgasana ke
halalan
Kairo, 23 April 2016
Komentar