JEMARI


Jari-jemari ini tak kunjung lelah
Di mulai kala tirai terbuka
Tanpa henti ia mainkan asa
Menari-nari keasyikan berdendang
Mendayu-dayu di kesunyian malam

Lalu angannya terbang tinggi
Hingga udara sunyi menafasi
Ia tak kunjung usai

Aku heran,
Sampai mana kalam ini tertoreh
Hingga tak lagi ku dapat menerka
Pada sunyinya yang tersabda
Dan gemulainya kala merangkai kata

Ada harap mengintip di celah
Bagai katak sembunyi dalam tempurung
Bukan ingin menohok dari belakang
Bukan pula ingin meyulam lara

Sebab, ia bukan senyap yang abadi
Hanya sebuah bingkai yang terbalut naluri

Hingga semua tetap melayang-layang
Mimpi-mimpi yang terbayang elok
Seelok kala kita suguhkan kisah
Kisah indah yang kan tertitah di surga
Yang seluruhnya tanpa sirna


Kairo, 14 Mei 2016

Komentar

Postingan Populer