TANYA


Tuhan
Dengan biru langit seutuhnya kuasa-Mu Maha Dahsyat
Firman-Mu sungguh nyata abadi kekal selamanya
Engkaulah Maha Pengasih Engkaulah Maha Penyayang

Di shubuhmu aku bertanya
Tentang elegi masa yang tak kunjung mesra
Mengalir gerimis serupa rintik kegundahan
Membuat detak jantung terpompa pesat

Aku menangis,
Bukan sebab tak menega
Hanya terharu biru pandangi perjuangan mereka
Mereka yang hidup mengais setetes rizki
Sehalal yang mereka mengerti
Itulah tangan-tangan mulia bertebaran

Mbah-mbah di pojok pasar sana dengan sayur-mayurnya
Atau Ibu-ibu yang rela memanggul jamu berkeliling desa
Atau senyuman anak-anak dengan kecrekannya di kolong-kolong jembatan
Atau seorang Bapak yang bermandikan keringat setelah lelah menguli

Setelah ini,
Masih adakah jiwa-jiwa yang tega-menega
Dengan atas nama agama mereka mengangkang
Menyingkirkan segala yang tak segolongan

Atau,
Mereka yang dengan dasi dan perut buncit
Ber masa bodoh ria
Sebab tak ingin terusik dari kursi nyamannya

Aku hanya gundah

Tuhan, salahkah tanyaku ini


Kairo, 15 Mei 2016

Komentar

Postingan Populer