BANGKU BELAKANG BUS
Kembali ku tenggelam di bangku belakang bus ini
Bersama gema alunan dendang
Yang mendayu di segala penjuru
Bersama gema alunan dendang
Yang mendayu di segala penjuru
Dengan
setia selalu menemani bermain angan
Memejamkan
kelopak mata sembari tersenyum
Ku
nikmati sensasi sendiri ini
Hingga
waktu tak sanggup menyapa
Ia
yang bagai menanti di sanubari lara
Memercikan
sunyi yang tak berkasta
Dan
sekali lagi hanya di bangku belakang bus ini
Ku
dapati jati diri sanggup menyulam hari
Menuai
setetes asa
Walau sesungguhnya tersayat-sayat rindu
Walau sesungguhnya tersayat-sayat rindu
Kairo, 1 Juni 2016
Komentar