FATAMORGANAMU


Lantaran udara menggelitik
Bayang tak sesimfoni nada kehidupan

Bergetar semua ujung pangkal hati
Sekelibat semerta-merta terbata

Jati diri berserah saja
Tertiup angin paling lembut
Selembut sutera rindu padamu

Adakah hembusan itu sebening harapku pada bayang
Yang terpantul saja di genangan hujan
Lalu mudah saja semua angan tertipu rundung
Itulah fatamorganamu yang tak ternistakan

Dengan bebas bersua pada pundakku
Hingga lupalah relung jiwa akan raganya


Kairo, 23 Juni 2016

Komentar

Postingan Populer