RAMADHAN PERGI
Harus bagaimana?
Di bawa perginya ia bersama hari
Perlahan tinggalkan periode ini
Sebelum itu,
Duduklah di simpang senja
Dengan gemulainya melambai
Tak tampak tersenyum
Bukan berarti merenung
Pesona berpancar bimbang itu
Diri tak sanggup dekati
Sebab tak hendak mengusik
Hanya getir suara kala kan berlalu
Ku dapati seluruhnya di relung jiwa
Menggema tak henti-hentinya;
“Hai Ramadhan,
Akan bersuakah kita lain masa
Saat usia bersempat-sempat ria
Serupa kala kita riang tapaki jalan hidup”
Kairo, 7 Juli 2016
Komentar